LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI PT.TRI
WARGA DIAN SAKTI (HONDA PRIMA)
BEKASI
![]() |
Laporan
praktek kerja industri disusun sebagai syarat mengikuti
Ujian
Praktik Kejuruan dan Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2016/2017
Disusun oleh :
N a m a :Ragil Agus .D
N I S : ....
Kelas : XII TKR 2
Program Studi keahlian : Teknik Otomotif
Paket Keahlian : Teknik Kendaran Ringan
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
Jl. Raya Kluwut Bulakamba Telp. (0283)
870277
BREBES
2017
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI (PRAKERIN) DI
PT.TRI
WARGA DIAN SAKTI (HONDA PRIMA)
BEKASI
TANGGAL 1 AGUSTUS SAMPAI DENGAN 31 OKTOBER 2016
TOPIK :
- PEMELIHARAAN/SERVIS DAN PERBAIKAN ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA (Tune Up pada Mobil Honda Jazz )
2.
PERAWATAN
SISTEM KELISTRIKAN DAN PERBAIKANNYA ( sistem AC Mobil Honda Brio)
3.
PEMELIHARAAN/SERVIS DAN PERBAIKAN CHASIS
(Perbaikan Rem pada Mobil Honda Hrv)
PENGESAHAN
Laporan praktek kerja industri ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
....... ............... 2017
Ketua
Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Rahmadi,
M.T.
NIP.
19751126200701 1005
|
Pembimbing
Imam Sofari S.Pd
NIP. 19760214200501 1
008
|
|
Mengetahui
Kepala Sekolah
Slamet Riyadi, M.Pd
NIP. 19680413 1999003 1
008
|
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek kerja industri
(prakerin) di PT. Tri Warga Dian Sakti
(HONDA PRIMA).
Laporan ini dapat terselesaikan atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini,
terutama kepada :
1.
Slamet Riyadi, M.Pd selaku kepala
SMKN 1 Bulakmba Brebes
2.
Rahmadi, M.T selaku Ketua Paket Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan
3.
Epin Sopian Handayana, Pimpinan PT.Tri
Warga Dian Sakti (HONDA PRIMA)
4.
Imam Sofari S.Pd, selaku pembimbing Laporan Praktek
Kerja Industri
5.
Dedi, selaku pembimbing di DU/DI
6.
Guru-guru SMK Negeri 1 Bulakamba
7.
Seluruh Mekanik Bengkel PT. Tri Warga Dian
Sakti (HONDA PRIMA)
8.
Serta semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyusunan
laporan ini.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Nasional (UN) sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Praktrik Kejuruan (UPK) maupun sebagai bukti bahwa
telah melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan laporan pada kesempatan lainya.
Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya
Bulakamba, Januari
2017
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
TOPIK
LAPORAN..............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................iii
KATA
PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR
ISI........................................................................................................
v
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang...............................................................................1
B.
Tujuan............................................................................................2
1.
Tujuan
Pelaksanaan Prakerin..................................................2
2.
Tujuan
Pembuatan Laporan ...................................................2
BAB II DASAR
TEORI...................................................................................3
A.
TUNE UP
MOBIL HONDA JAZZ...............................................3
1. Pengertian TUNE UP..............................................................3
2. Komponen Kompoen Yang diTune
up....................................3
2. Langkah
– langkah Tune Up...................................................4
B.
SISTEM AC MOBIL HONDA
BRIO.........................................8
1. Pengertian AC..………………………………….....................8
2. Komponen AC..........................................................................8
3. Prinsip Dasar AC.....................................................................12
4. Cara kerjua AC........................................................................13
5. Cara Mengatasi Gangguan pada sistem AC ...........................15
C.
PERBAIKAN REM MOBIL HONDA HR-V........................19
1. Pengertian dan Fungsi Rem…………………………………19
2. Prinsip kerja Rem ..................................................
………..19
3. Tipe
Rem..................................................................20
4. Jenis-jenis Rem........................................................................20
5. Komponen Rem Cakram.........................................................21
6. Komponen Rem Tromol..........................................................22
BAB III PROSES PELAKSANAAN................................................................28
A.
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan Prakerin
....................................28
1. Alat dan Bahan..................................................................................................28
a. Tune
up..................................................................................................28
b. Langkah kerja........................................................................................29
2. Alat dan Bahan..................................................................................................40
a. Perbaikan sistem AC.............................................................................40
b. Langkah kerja
.......................................................................................40
3. Alat dan Bahan..................................................................................................43
a. Perbaikan Rem.......................................................................................43
b. Langkah kerja
......................................................................................44
c. Pngukuran
.............................................................................................48
d. Pemasangan
..........................................................................................51
e. Bleding
.................................................................................................54
B.
Keselamatan kerja .........................................................................55
C.
Hasil Yang Dicapai........................................................................57
1.
Keterlaksanaan (Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat)...................57
2.
Manfaat yang dirasakan.............................................................................58
BAB IV PENUTUP.............................................................................................59
A.
Kesimpulan
....................................................................................59
B.
Saran-saran
....................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................60
LEMBAR KONSULTASI...................................................................................61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Sertifikat Praktek Kerja Industri
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Praktik Kerja Industri yang
disingkat dengan “prakerin” merupakan bagian dari program pembelajaran
yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik di kunia kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistim
pendidikan di SMK yaitu
Pendidikan Sistim Ganda (PSG). Program prakerin disusun bersama antara sekolah dan dunia
kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi
dunia kerja terhadap
pengembangan program pendidikan SMK.
Dengan prakerin
peserta didik dapat menguasai sepenuhnya aspek-aspek kompetensi yang dituntut kurikulum, dan di samping
itu mengenal lebih dini dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah
menamatkan pendidikannya.
Pelaksanaan praktek kerja industri di SMK
Negeri 1 Bulakamba untuk tahun pelajaran 2016/2017 dilaksanakan selama tiga
bulan dari tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan 31
Oktober 2016. DU/DI yang dijadikan
penulis sebagai tempat prakerin adalah di PT. TRI WARGA DIAN SAKTI (HONDA
PRIMA) yang beralamat di Jl. Raya Jend, Sudirman Km. 31 Kranji Bekasi Selatan, dikarenakan lokasinya yang dekat dengan rumah Saudara sehingga memilih disini.
Dalam penulisan laporan ini penulis
mengambil topik tune up pada mobil Honda
Jazz, perawatan sistem AC pada Mobil Honda Brio dan perbaikan Rem pada mobil Honda H-rv dikarenakan mudah.
B.
Tujuan
1. Tujuan Pelaksanaan Prakerin
a. Mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan dunia kerja dan industri yang sesungguhnya.
b. Memiliki tingkat kompetensi standart
sesuai yang dipersyaratkan oleh dunia kerja dan industri.
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan
mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan dan produktif.
d. Dapat menyerap perkembangan tehnologi
dan budaya kerja untuk kepentingan pengembangan diri.
2.
Tujuan
Pembuatan Laporan
a.
Sebagai
salah satu tugas yang diisyaratkan untuk menempuh Ujian Nasional dan Ujian
Praktik Kejuruan tahun pelajaran 2016/2017
b.
Menambah
wawasan tentang penulisan karya ilmiah.
c.
Menambah wawasan dalam Tune up dalam sebuah mobil
d.
Menambah wawasan dalam menangani sistem AC
e.
Menambah wawasan dalam menangani sistem rem sebuah mobil
BAB
II
DASAR
TEORI
A.
. TUNE UP MOBIL HONDA JAZZ
1. Pengertian TUNE UP
Sebuah mobil dapat
melakukan pengoperasianya tidak luput dari komponen-komponennya, maka dari itu
komponen fungsional yang bekerja trus-menerus akan terjadi keausan, berkarat,
rusak atau ada bagian yang memerlukan penyetelan. Perubahan-perubahan komponen
tersebut meskipun lambat tetap terjadi pada bagian-bagian tertentu, oleh sebab
itu, mesin memerlukan perawatan seperti pemeriksaan, pembersian,penyetelan atau
penggantian komponen yang sudah layak diganti, agar kinerja mesin tetap optimal
dalam pengoperasianya.Adapun pengetian dari tune upyaitu mengondisikan mesin
kembali normal setelahdigunakan keperluan sehari-hari, Tune upitu sendiri bukan
perbaikan tetapi lebih pada
perawatan secara berkala, perawataitu antara lain pemeriksaan, pengetesan,
penyetelan dan pengantiankomponen-komponen yang perlu diganti
2. Tujuan TUNE UP
Tujuan dari tune
upadalah untuk slalu membuat mobil dalamkeadaan baik atau optimaljika digunakan
dalam keperluan sehari-hari dan juga dapat mencegah terjadinya kerusakan yang
lebih berat pada mesin. Makadari itu perlu diperhatikan dalam melakukan tune
upagar hasil yang di peroleh
maksimal, untuk memperoleh hasil
yang diharapkan sebaiknya tune updilakukan dengan teliti dan sesuaikan
urutannya,
3. Komponen-komponen yang di TUNE UP
Melakukanpemeriksaan
atau tune-upberarti mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada mesin.
Perlu diperhatikan, dalam melakukan tune-up,antara satu pekerjaan dengan
pekerjaan yang lainnya saling
berhubungan, dan untuk memperoleh
hasil yang diharapkansebaiknya pekerjaan tune-updilakukan dengan baik dan teliti,
dalam tune-uppun tidak semua komponen-komponen dalam mesin diperiksa, berikut
adalah komponen-komponen yang perlu di periksa pada saat dilakukan tune up
1.Busi
2.Radiator
3.Baterai
4.Tali kipas
5.Filter oil
6.Filte bensin
7.Filter udara

Gambar 1.1.tune up
4. Langkah Langkah TUNE UP
adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh
bengkel, baik itu tune up engine konvensional maupun tune
up mesin EFI. Sebetulnya
untuk urutan langkah tune up mesin konvensional ataupun tune up engine efi
adalah terserah dari s pelaku tune up, yang penting semua item yang harus
diperiksa dilakukan pemeriksaan, tetapi kita juga harus memperhatikan dari
efisiensi waktu ketika melakukan tune up baik tune up untuk mesin konvensional
maupun mesin efi. Sehingga diharapkan ketika kita
melakukan tune up maka kegiatan tune up engine tersebut akan kita lakukan
dengan efesiensi waktu, tidak ada yang dilakukan doble, semisal ketika pada
tune up kita memeriksa busi, setelah itu busi kita pasang lagi, ternyata nanti
ada job untuk mengukur tekanan kompresi, maka busi harus dilepas lagi. jadi
kalo orang jawa bilang adalah mindo gaweni. Berikut ini adalah urutan langkah
Tune up sistem efi yang biasa saya lakukan untuk mobil Jazz atau Brio
Urutan langkah-langkah Tune UP Mesin Efi yang biasa saya lakukan pada mobil Jazz Dan Brio :
Urutan langkah-langkah Tune UP Mesin Efi yang biasa saya lakukan pada mobil Jazz Dan Brio :
- Langkah tune up yang pertama adalah memperisapkan alat, dengan banyaknya alat yang ada pada sebuah bengkel, kita harus mempersiapkan alat yang akan kita gunakan, kalau alat tersebut tidak dibutuhkan dalam kegiatan tune up ya tidak usah disiapkan. Kita mengambil alat-alat yang akan dibutuhkan saja ketika kita melakukan kegiatan tune up.
- Memasang pelindung kendaraan, ini perlu yaitu untuk menghindari kendaraan terkena goresan ataupun kotor pada bagaian dalam. Pelindung kendaraan bisa berupa vender cover, steering cover, lalu cover untuk lantai maupun stik.
- Melepas sebuah sensor, misal MAP.
- Melakukan penjumperan pada konektor (soket yang di jumper harus benar, silahkan bisa dilihat di buku manual book dari jenis mobil yang di tune up) kemudian di on kan (ingat ya jangan sampai salah menjumper), kemudian melihat di kedipan, otomatis kedipan untuk sensor MAP akan terlihat. Jika tidak ada yang lain berarti dalam keadaan normal. Jika ada kedipan, maka silahkan dilihat di buku manual dari mobil yang kita tune up bagaian mana yang memiliki trouble.
- Kalau ada trouble selain MAP maka silahkan lakukan perbaikan terlebih dahulu, kemudian pasang MAP, dan kemudian melepas fuse EFI sekitar 1 menit. Untuk melakukan reset / menghapus memori.
- Kemudian kita on kan lagi mobil dan melihat apakah masih terbaca kerusakan ? kalau indikator sudah menunjukan normal, maka kita bisa lanjut ke langkah pemeriksaan komponen lainnya.
- Untuk langkah 3 dan 4, kita bisa memeriksanya dengan menggunakan scanner, scanner yang digunakan untuk menscan engine. Hargana cukup mahal. bisa sampai puluhan juta.
- Kalau sudah, maka kita bisa mulai untuk melepas main relay, lalu melepas aki mobil, filter udara, koil, dan busi.Oh iya, untuk melepas baterai sebaiknya dilepas negatif terlebih dahulu. Letakan semuanya di meja kerja, kita lakukan pekerjaan untuk pemeriksaan dan perawatan. Semisal baterai, maka kita periksa tegangan baterai, berat jenis bateri, ketinggian cairan elektrolit, dan kotak baterai. Untuk itu kita harus tahu spesifikasi yang baiknya. Oh ya jangan lupa untuk membersihkan terminal baterai dengan sikat kawat agar karat/kosrosi nya hilang, dan lubang ventilasi yang ada pada tutup baterai bisa kita semprot menggunakan kompresor. Untuk filter udaranya, kita bisa membersihkan nya dengan kompresor, Lalu untuk busi, kita ukur celah businya, spesifikasi dari celah busi bisa kita lihat di buku manual jenis mobil. Kalau tidak seusai kita bisa stel celah businya. Busi juga disemprot menggunakan kompresor tetapi tidak dengan jarak terlalu dekat maupun dengan tekanan yang kuat. lalu memeriksa tahanan coil, spesifikasi bisa dilihat pada buku manual jenis mobil. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi, maka lakukan perbaikan atau ganti.
- Berikan tutup di lubang busi, ini adalah untuk menghindari sesuatu jatuh ke dalamnya ketika bisa kita lepas.
- Kemudian melepas soket injektor dan mengukur tahanan pada injektor, spesifikasi tahanan bisa dilihat di buku manual / manual book.
- Lalu kemudian lepaskan relay bahan bakar, sesudah itu kita pasang baterai, jangan lupa untuk keselamatan kerja, maka ketika memasang baterai kita lakukan dengan terminal positif terlebih dahulu. dan kita lakukan pemeriksaan tekanan kompresi.
- Kalau sudah kita pasang lagi busi, coil, main relay / relay efi dan relay bahan bakar, kita ukur tegangan pada soket yang dihubungkan dengan koil dengan sebelumya kunci kontak di on kan terlebih dahulu.
- Memasang filter udara.
- Lalu memasang kabel penghubung scanner pada konektor mobil dan scanner. Kita lakukan pemeriksaan kerusakan. Kalau terbaca no vault data berarti tidak ada indikasi sensor yang rusak. Kita back dan lakukan erase jika diprlukan.
- Lalu matikan scaner dengan cara yang benar. Kemudian lepas kable pada konektor scanner. Hidupkan mesin.
- Pasangkan lagi ke konektor scanner, kita lakukan pembacaan current data. Dan Print. Matikan mesin mobil.
- Kemudian langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan dengan star gas. Memasang alat star gas dengan benar, menyalakannya dengan benar. menghidupkan kembali mobil. Pada saat proses loading, maka masukan kabel selang yang terhubung dengan sensor oksigen yang dimasukkan ke dalam knalpot mobil, jadi tidak dimasukkan terlebih dahulu. tetapi memasukan ke dalam knalpotnya menunggu proses loading pada star gas. Kalau sudah tampil maka kemudian PRINT.
- Melakukan perbaikan jika data yang kita print tadi belum sesuai spesifikasi.
B.
KELISTRIKAN AC MOBIL HONDA BRIO
A.
PENGERTIAN AC
Air conditioner adalah suatu mesin yang digunakan
untuk mendinginkan
udara dengan cara mensirkulasikan
gas refrigrand berada di pipa tekan dan di hisap oleh kompresor.
Adapun fungsi system air
conditioner pada mobil yaitu:
- Memberikan udara sejuk ke dalam ruang kendaraan.
- Memberikan penghangatan pada saat udara dinggin.
- Menghindari udara kotor yang masuk ke dalam ruangan.
- Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau udara lembab.
- Memberikan kenyamanan kepada pengemudi dan penumpang.
B.
Komponen komponen AC
a)
Kompresor
Kompresor adalah pompa yang
dirancang untuk meningkatkan tekanan kepada refrigerant. Dengan
meningkatnya akan diikuti dengan meningkatnya suhu refrigerant.
Gambar 1.2. Kompresor
Adapun fungsi dari kompresor sebagai
berikut :
- Memberi tekanan pada zat pendingin, agar mengalir dalam system.
- Menurunkan tekanan didalam evaporator,sehingga bahan pendinggin cair di evaporator dapat menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak didekat evaporator.
- Menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu rendah dan tekanan rendah kemudian memampatkan gas tersebut sehingga menjadi gas temperature tinggi dan tekanan tinggi kemudian mengalirkannya ke kondensor.
- Kompresor Torak
- Kompresor Rotor
b)
Kompresor
Torak
Kompresor
torak adalah merupakan salah satu positive displacement compressor dengan
perinsip kerja memampatkan dan mengelurkan udara secara berselang dari dalam
silinder, pemampatan udara dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang
digunakan untuk memampatkan udara dinamakan piston. Tekanan udara yang keluar
merupakan tekanan discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.

Gambar
1.3. Kompresor Torak
c)
Kompresor
Rotari
Kompresor rotary atau kompresor
putar, getraran yang dihasilkan oleh kompresor ini relative kecil dibandingkan
dengan kompresor piston. Hal ini disebabkan sudut-sudut pada kompresor putar
yang merupakan elemen bolak-balik mempunyai masa yang jauh lebih kecil dari
pada piston. Selain itu kompresor putar tidak memerlukan katup, sedangkan
fluktuasi alirannya sangat kecil dibandingkan dengan kompresor piston.
Gambar 1.4 Kompresor Rotari
d)
. Kondensor
Fungsi
kondensor adalah mendinginkan zat pendingin yang telah diberi tekanan oleh
kompresor.
Zat pendingin yang bertekanan tinggi
dari kompresor suhu panas melalui kondensor, panas itu dihilangkan dan zat
pendingin berubah bentuk menjadi cair.

Gambar 1.5 Kondensor
e)
Evaporator
Pada evaporator zat pendingin akan mengambil
panas dan merubah bentuk menjadi gas,supaya pengambilan panas pada evaporator
dapat berlangsung sempurna, maka evaporator dilengkapi dengan motor blower yang
juga berfungsi untuk menghembuskan udara dingin ke dalam ruang kendaraa
Gambar 1.6. Evaporator
f)
Filter/Dryer
Filter
/ Drayer pada sistem air conditioner berfungsi untuk menyaring
partikel-partikel kotoran yang ikut beredar di dalam sistem, serta menyerap uap
air yang ikut beredar di dalam sistem. Kotoran yang ikut beredar di dalam
sistem dapat menyumbat saluran-saluran yang ada sehingga mengganggu kerja air
conditioner, sedangkan uap air yang ikut beredar di dalam sistem dapat
terjadi pembekuan karena temperature media pendingin bisa turun di bawah 0
derajat celcius, hal tersebut dapat menyumbat yang ahirnya menggangu
kerja sistem air conditioner

Gambar
1.7. Filter / Dryer
g)
Katup
Expansi
Katup expansi pada sistem air
condentioner berfungsi untuk menurunkan tekanan media pendingin dari Refrigeran
bentuk cair bertekanan tinggi menjadi tekanan rendah dalam bentuk kabut. Akibat
dari penurunan tekana tersebut maka temperature media pendingin menjadi turun
drastis.

Gambar
1.8 Katup Expansi
h)
Zat
pendingin/Freon
Freon
adalah cairan yang menyerap panas pada suhu rendah dan menolak panas pada suhu
yang lebih tinggi. Prinsip-prinsip freon memungkinkan untuk digunakan pada outdoor
unit dan indoor unit langsung menjalankannya dengan baik, karena
hubungan tekanan suhu. Hubungan tekanan suhu ini memungkinkan untuk dapat
menteransfer panas
Dalam industri HVAC Freon
diberi nama dagan dikenal sebagai nama R. Contoh nama-nama ini adalah R22,
R134a dan R502, nama-nama ini membantu untuk menggambarkan berbagai jenis
freon, karena freon memiliki berbagai susunan kimia dengan sifat yang berbeda.

Gambar 1.9 Zat Pendingin/Freon
C.
Prinsip dasar kerja AC
Sering
kali pada percobaan telah dibuktikan, air dan bensin yang di turunkan
tekanannya akan lebih cepat menguap. Demikian juga dengan titik didih air pada
ketinggian tertentu(di atas gunung), air lebih cepat menguap, disbanding air
atas permukaan laut dengan tekanan 1 atmosfir, karena diatas gunung dengan
ketinggian tertentu tekanan udaranya <1 atmosfir.

Gambar
2.1 Pengaruh tinggi terhadap tekanan
Pada percobaan lain juga
dinyatakan bahwa, apabila jari kita diberi bensin seperti pada gambar di bawah
ini, kemudian ditiupkn udara maka jari kita akan terasa dingin.
Gambar 2.2 Ilustrasi penyerapan panas
Proses
kenaikan dan penurunan tekanan seperti di sampaikan pada percobaan di atas
berlangsung secara alami, agar prose situ agar dapat diterapakan pada sistem air
conditioner, maka sistem air condentiner harus terdiri dari bagian-bagian
yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan, dan bagian-bagian yang
befungsi untuk menyerap panas dan melepaskan panas, supaya penguapan dan
penyerapan panas dapat berlangsung.
D.
Cara kerja sistem AC
Cara kerja sistem AC
Gambar 2.3 Adapun cara kerja air
conditioner sebagai berikut :
- Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan mensirkulasikan media pendingin/refrigen/freon yang masih berbentuk gas ke dalam sistem dengan tekanan tertentu.
Tekanan tinggi, berbentuk
gas, P – 14 bar dan T – 65 derajat celcius
Tekanan tinggi, berbentuk cairan, P
– 14 bar dan T – 10 derajat celcius
Tekanan rendah, berbentuk
gas, P – 1,2 bar dan T – -7 derajat celcius
Tekanan randah, berbentuk cair, p –
1,2 bar dan T – -7 derajat celcius
- Media pendinggin tersebut di alirkan ke kondensor, di kondensor media pendingin didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip Kondensor, karena temperaturnya menurun maka maka media pendinggin yang tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendinggin berbentuk cair.
- Media pendinngin yang berbentuk cair tersebut dialirkan ke filter/Dryer untuk dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang beredar di dalam sistem.
- Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katup expansi yang bertugas untuk menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun otomatis temperature juga akan turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah.
- Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperature udara tersebut menjadi turun.
- Udara yang sudah turun temperaturnya di alirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa sejuk.
- Sementara di dalam didalam evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendinggin, yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator.
- Media pendinggin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di sirkulasikan oleh sistem.
E.
Gangguan dan Cara Mengatasi Kerusakan
Pada AC
Di saat polusi dan tingkat kelembaban udara semakin
meningkat, kehadiran penyejuk udara atau AC (air conditioner) di setiap ruang,
khususnya kamar tidur, menjadi kebutuhan mendasar masyarakat urban.
Dengan adanya AC, tidur jadi lebih nyaman dan berkualitas. Udara di
dalam ruangan pun lebih sehat berkat adanya sistem filterisasi udara di hampir
semua produk AC.
Tapi kenyamanan dalam menikmati udara sejuk dan bersih
ini kerap kali terusik karena adanya gangguan atau kerusakan pada AC. Sekali
saja AC tidak bekerja optimal, akan membuat jengkel seisi rumah. Maklum, udara
di negeri tropis seperti Indonesia sangat lembab dan banyak mengandung uap air
sehingga kita sangat mudah berkeringat.
Kipas angin tentu tidak bisa menggantikan peran AC
Gangguan yang terjadi pada AC tidak lepas dari tiga hal, yaitu AC
tidak dingin, mengeluarkan suara berisik atau terjadi kebocoran di perangkat
indoor. Yang paling mengesalkan tentu jika AC tidak lagi mengembuskan udara
dingin. Tapi suara bising yang keluar dari perangkat indoor juga cukup
mengganggu kenyamanan tidur dan kebocoran air benar-benar merepotkan.
Ø
Berikut
ini beberapa faktor yang menimbulkan gangguan pada AC :
1. AC tidak dingin.
Fungsi utama AC adalah untuk mendinginkan udara. AC yang tidak
dingin bisa disebabkan pengaturan suhu yang tidak benar. Pastikan angka
pengaturan suhu pada remote sudah sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu,
pastikan filter atau sirip indoor AC tidak kotor karena kotoran dapat
menghambat hembusan udara AC. Penyebab lainnya adalah freon AC habis atau
terjadi kerusakan baik pada sistem kelistrikan AC maupun pada sistem
pemipaannya seperti kebocoran kompressor,pipa,evaporator,dan kondensor.
2. Suara berisik.
Indoor AC yang berisik dapat terjadi karena penempatan dudukan
indoor yang kurang baik, ada bagian body AC yang bergetar atau terjadi
kerusakan pada bagian indoor. Berhati-hatilah saat ingin membetulkan dudukan
indoor.
3. Kebocoran indoor.
Indoor unit kadang mengeluarkan tetesan air atau ’berkeringat’. Tapi
bila sampai terjadi kebocoran, berarti ada yang kurang beres dengan AC Anda.
Hal ini bisa disebabkan karena AC kotor sehingga mengganggu saluran pembuangan
air. Penyebab lainnya adalah karena posisi indoor yang tidak rata atau posisi
saluran pembuangan air kurang baik. Bila semuanya sudah diperiksa tapi
kebocoran tetap ada, berarti terjadi kerusakan pada saluran penampungan air.
Beberapa Masalah Pada AC dan Bagaimana Cara Mengatasinya :
I. AC Tidak Dingin
Apabila AC split tidak dingin berarti ada kebocoran freon, ini dapat
ditandai dengan adanya salju pada bagian atas evaporator dan pipa instalasi yg
berukuran 1/4 yg menyambung kebagian outdoor unit.
Ø
Berikut
ini cara mengatasi bila AC tidak dingin :
1. Cek pada remote control, apa posisi operation mode berada pada
posisi cool? bila tidak pada posisi cool, pindahkan pada posisi cool.
2. Cek pada remote control, apa posisi pengaturan suhu terlalu
rendah? bila terlalu rendah, naikan pada suhu yang sedang-sedang saja.
3. Cek outdoor unit, apakah dapat power supply dari indoor unit?
anda bisa lihat, apa fan motor outdoor unit berputar atau tidak?bila tidak
berputar berarti belum mendapatkan aliran listrik dari indoor unit.
4. Cek pada outdoor unit, apa pipa AC yg berukuran kecil
mengeluarkan salju/es? jika mengeluarkan salju/es berarti unit ac ada kebocoran
freon.cari kebocoran, perbaiki dan isi freon kembali. Tekanan freon yg normal,
jika tidak terjadi kebocoran freon pd unit ac, adalah 75 psi (jika compressor
dapat beroperasi)
5. Cek pada outdoor unit, ukur tekanan freon dengan manifold dan
ukur amper compressor dengan menggunakan Tang Amper. nilai amper compressor yg
normal dapat di lihat pada tabel spesifikasi disisi indoor unit.
Pengecekan nilai amper Pada Compresor Dengan Menggunakan Tang Amper
II. AC Mati Total
Banyak hal yang mengakibatkan mengapa AC mati total dan tidak dapat
di hidupkan disini kita harus memeriksa dimana letak masalah mengapa AC tidak
dapat menyala
Berikut ini solusi masalah AC yang tidak dapat menyala :
Pertama-pertama yang harus kita periksa adalah, Mcb yg berada pada
box pembagian listrik. bila ada Mcb yang khusus buat power supply AC turun, segera
naikan kembali.Kemudian periksa sikring yang ada pada steker dan komponen Pcb
AC, bila putus ganti dengan sikring yg baru. Dan jangan lupa periksa juga trafo
power supply yg berada pada komponen Pcb, apakah berfungsi dengan baik.
Kemudian hidupkan kembali AC secara normal,apabila beberapa menit kemudian Mcb turun lagi berarti ada korsleting pada AC, biasanya yang korsleting ada pada bagian outdoor unit, yaitu compressor sudah contact body.
Kemudian hidupkan kembali AC secara normal,apabila beberapa menit kemudian Mcb turun lagi berarti ada korsleting pada AC, biasanya yang korsleting ada pada bagian outdoor unit, yaitu compressor sudah contact body.
III.Kerusakan lampu Timer Pada Indoor unit Berkedip-kedip
Keruskan ini di akibatkan Thermis yang ada pada komponen Pcb sudah
rusak. Solusi dari masalah ini adalah mengganti thermis dengan yang
baru(thermis penempatannya ada dievaporator yang kabelnya berwarna hitam yang
dihubungkan ke komponen Pcb)
IV.Masalah ketika AC dioperasikan dengan remote control, AC tidak
mau start, tetapi bila bila dioperasikan dengan menekan tombol manual yang
berada pada indoor unit, AC split mau start.
Solusi dari masalah diatas adalah:
1. Cek sensor yg berada pada bagian komponen pcb, mungkin
terkena air.
2. Keringkan sensor dengan cara mengelapnya, periksa juga battery pada remote control mungkin sudah lemah.
2. Keringkan sensor dengan cara mengelapnya, periksa juga battery pada remote control mungkin sudah lemah.
3. Cek juga remote controlnya mungkin rusak karena terjatuh.
V.Masalah ketika AC dioperasikan, 15 menit kemudian air menetes dari
bawah sisi indoor unit.(AC dalam kondisi normal/dingin)
Solusi dari masalah diatas adalah :
Talang air/selang pembuangan air pada indoor unit sudah penuh dengan
kotaran,debu dan bahkan lumut, cuci AC dengan mesin steam.
VI.Masalah ketika AC dioperasikan, compressor pada outdoor unit
mengalami overload/compressor tidak bekerja karena panasnya melebihi dari 150
derajat.
Solusi dari masalah diatas adalah :
- Cek amper compressor dengan tang amper
- Periksa overload apakah masih berfungsi dengan baik.
- Periksa oli yang ada pada compressor, bila kurang oli tambahkan
dengan oli compressor.
- Ganti strainer dan pipa kapilernya yang mungkin sudah tersumbat.
- Bersihkan outdoor unit apabila condenser tertutup oleh debu/kotoran.
- Buka plat pembatas ruangan compressor, agar panas compressor dapat dibuang oleh fan motor outdoor unit.
- Ganti strainer dan pipa kapilernya yang mungkin sudah tersumbat.
- Bersihkan outdoor unit apabila condenser tertutup oleh debu/kotoran.
- Buka plat pembatas ruangan compressor, agar panas compressor dapat dibuang oleh fan motor outdoor unit.
Ø
Trouble
Unit Outdoor AC
Masalah yang seringkali terjadi pada unit outdoor Air
Condtioner (AC), komponen yang terdapat pada unit outdoor AC ada beberapa
bagian adalah, Compressor + Protector (biasa di sebut dengan OverLoad),
Kondensor, Motor Blower (Fan), Capasitor Compressor, dan Capasitor Motor Blower
(Fan).
Komponen tersebut di atas pada umumnya terdapat pada unit outdoor AC
12000 BTU/h (biasa di sebut dengan 1.5 PK) kebawah, dan untuk komponen outdoor
AC 12000 BTU/h (1.5 PK) ke atas seperti 18000 BTU/h (2 PK) ada sedikit
perbedaan pada komponen dalam unit outdoor AC.
Kapasitas AC dengan berdasarkan PK:
*AC½PK=±5.000BTU/h
*AC¾PK=±7.000BTU/h
*AC1PK=±9.000BTU/h
*AC1½PK=±12.000BTU/h
* AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
*AC¾PK=±7.000BTU/h
*AC1PK=±9.000BTU/h
*AC1½PK=±12.000BTU/h
* AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
C.SISTEM REM HONDA HR-V
1.
PENGERTIAN SISTEM REM
Sistem rem termasuk komponen terpenting bagi kendaraan
yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan serta
memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan ditempat yang menurun. Peranan
rem sangat penting dalam sistem mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda
motor, mesin cuci, dan sebagainya.
Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering
mengalami blong, hal ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan
penyebab terjadinya rem blong yaitu kampas rem habis (aus), minyak rem
habis, dan terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada
selang remnya, maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.
2.
PRINSIP
KERJA REM
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera
apabila mesin dibebaskan dengan pemindah daya. Kendaraan cenderung tetap
bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan
kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi
energi kinetik (eneri gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem
mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan
kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan
melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.
Gambar 2.4 Prinsip Kerja Rem
3. TIPE REM
Rem yang digunakan pada kendaraan bermotor
dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya.
1. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
2. Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
3. Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa
(kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
Dalam hal ini, kami akan menjabarkan lebih jauh mengenai rem kaki
dan rem parkir, sesuai dengan praktek yang telah kami lakukan.
4.
JENIS JENIS REM
1. Rem Cakram

Gambar 2.5 Rem Cakram
Cara kerja rem cakram: Saat pedal rem
di injak maka tenaga akan diteruskan ke booster rem. Booster rem bekerja
melalui bantuan mesin, sehingga kerja rem lebih kuat tetapi tenaga yang kita
keluarkan tidak terlalu besar. Setelah melalui Booster, maka piston Booster
akan mendorong piston-piston dalam reservoir yang terdapat dalam master
cylinder rem. Setelah terdorong maka piston-piston dalam reservoir akan
mendorong minyak rem menuju rem setiap roda. Setelah minyak rem sampai dalam
rem tiap roda maka minyak akan mendorong piston yang akan diteruskan mendorong
brake shoe (kampas rem) hingga terjadi gesekan antara brake shoe dengan disc
brake.
Ø KOMPONEN REM
CAKRAM (DISC BRAKE)
Gambar.2.6 Caliper Rem Cakram
Caliper rem merupakan bagian sistem rem yang
berfungsi mencengkram piringan cakram yang menyatu roda sehingga putaran roda
melambat/berhenti
b. Kampas Rem (Brake Pad)
Gambar.2.7 Kampas Rem (Brake Pad)
Brake pad pada umumnya
berfungsi memberi daya gesek pada cakram, sehingga dapat menghasilkan daya
pengereman .
c. Piringan/Cakram (Disc
Rotor)
Gambar.2.8 Piringan/Cakram (Disc Rotor)
Cakram berfungsi sebagai tempat (alas) bergeseknya
kampas rem (brake pad), sehingga dapat memperlambat gerak putar roda pada
kendara
2. Rem Tromol
Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem
yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum),
sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis
rem tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini
dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan
persyaratan.
Adapun bagian–bagian utama rem tromol adalah sebagai berikut:
Adapun bagian–bagian utama rem tromol adalah sebagai berikut:
Ø
KOMPONEN REM TROMOL
1. Backing plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada
axle housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada
backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate. Backing
plate juga merupakan tempat dudukan dari silinder roda.
2. Wheel cilinder (Silinder Roda)
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa
komponen seperti piston,
piston cup, compression spring dan lain lain, lihat gambar di bawah. Pada
setiap roda biasanya nmenggunakan satu atau dua buah silinder roda, tergantung
pada tipe rem tromol yang digunakan. Berikut ini gambar dari wheel cylinder
dengan satu piston dan dua piston.
Cara kerja dari wheel cylinder kurang lebih seprti ini, apabila pedal rem
diinjak dan timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akan
menggerakkan piston cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem kemudian
bersama-sama menekan tromol rem. Terjadilah pengereman. Apabila rem tidak
bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan
return spring (pegas pembalik) sepatu rem. Pada wheel silinder ada komponen
yang berfungsi untuk membuang udara pada sistem rem yaitu bleeder plug.
Membuang udara pada minyak rem atau yang biasa dikenal dengan bleeding biasanya
dilakukan setelah pembongkaran wheel silinder, atau pada saat rem kurang pakem.
3. Sepatu Rem dan Kanvas Rem (Brake shoe and lining)
Gamba 3.2 Sepatu Rem dan
Kanvas Rem
|
Sepatu rem atau dalam bahasa inggrisnya brake shoes memiliki bentuk
setengah lingkaran. Brake shoes ini berfungsi sebagai tempat kanvas yang
nantinya bersama sama dengan tromol rem menghasilkan gaya pengereman melelaui
geskean yang dibuat oleh keduanya. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja.
Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem
(pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas rem
merupakan bagian pada sepatu rem yang bergesekan dengan tromol rem.
Untuk itulah kanvas rem harus mampu menahan panas dan aus serta
harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, supaya didapat pengereman yang
maximal. Biasanya kanvas (lining) dibuat dari campuran fiber metalic dengan
brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas
tertentu.
Baca : Rem Parkir (Parking Brake)
4. Tromol Rem (Brake drum)
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang. Tromol rem
berputar bersamaan dengan putaran roda, dan akan bergesekan dengan kanvas pada
sepatu rem untuk menghasilkan gaya pengereman. Ketika kanvas menekan permukaan
bagian dalam tromol bila rem bekerja (pedal rem diinjak), maka gesekan panas
tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200 sampai 300 derajat Celcius.
Ø
MODELREMTROMOL
Pada dasarnya terbagi dalam lima model, tiap model prinsipnya berbeda satu sama lain.
Pada dasarnya terbagi dalam lima model, tiap model prinsipnya berbeda satu sama lain.
Gambar 3.4 Rem Tromol
a)Model leading trailing Shoe
Konstruksi–kontruksi sepatu primer dan
sekunder dijamin oleh silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian
bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar sepatu trailling cenderung
menahan putaran tromol. Pada saat sepatu leading mengerem baik sedangkan sepatu
trailling cenderung menahan putaran tromol. Sepatu kiri disebut leading dan
sepatu kanan disebut trailling.
Kedua leading trailing shoe menahan pengereman yang dimana saat tromol berputar kearah berlawanan maka leading shoe menjadi trailling shoe dan sebaliknya.
Kedua leading trailing shoe menahan pengereman yang dimana saat tromol berputar kearah berlawanan maka leading shoe menjadi trailling shoe dan sebaliknya.
Gambar 3.5 Model leading
trailling Shoe
b)Model two–leading
Kontruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan sekunder di
pasang sebuah silinder roda dengan penyetel sepatu rem menjadi leading jika berputar
sebaliknya maka kedua sepatu rem menjadi trailling.
Gambar 3.6 Model Two Leading
Kontruksi model ini dilengkapi dengan dua
buah silinder roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan
sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu menjadi
trailling.
Gambar 3.7 Model Uni Servo
model ini dilengkapi dengan dua buah silinder di bagian atas sepatu
primer
dan sekunder. Bila pedal rem ditekan maka piston bergerak mendorong sepatu rem
searah putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu
sekunder. Gerakan sepatu trailling dijaga silinder roda dan tenaga rem yang
dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua sepatu rem akan
menjadi trailling dan efek pengereman jelek.
Gambar3.8ModelDuoServo
Kontruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu re
Kontruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu re
BAB III
PROSES PELAKSANAAN
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.
Waktu
pelaksanaan prakerin dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus sampai dengan tanggal
31 Oktober.
2.
Tempat
pelaksanaan prakerin di PT. TRI WARGA
DIAN SAKT (HONDA PRIMA ) JL. Raya Jend. Sudirman Km. 31 Kranji Bekasi Selatan
1.
Alat dan Bahan
·
TUE UP
1
Alat
Ø Cover
Set.
Ø Kunci Ring, Kunci Pas, Kunci kombinasi
(Pas Ring) 1 Set.
Ø Obeng plus (+) serta minus (-).
Ø Kunci Shock, Kunci Busi serta Kunci T.
Ø Kunci moment.
Ø Feeler Gauge.
Ø Multi Meter (Avo Meter).
Ø Engine Tune Up Tester.
Ø Compression Tester.
Ø Spring Scale serta Mistar Baja.
Ø Sikat Baja.
Ø Kompresor serta Air Gun.
Ø Radiator Tester.
Ø Hidrometer.
Ø sccaner
2
Bahan
Ø 1 unit mobil Honda jazz
·
LANGKAH KERJA
1. Pemeriksaan sistem pendingin
a. Pemeriksaan
Radiator secara visual. Secara visual, Periksa air radiator jika kurang
tambahkan dan periksakeadaan radiator kemungkinan terdapat kotoran, karat, dan
kerusakan pada sirip radiator. Usahakan periksa dengan teliti.

Gambar 3.9. periksa radiator
b. Memeriksa
selang-selang radiator dan persambunganya Secara visual, periksalah kondisi
selang-selang sitem pendingin dan persambungannya, jika terdapat kerusakan atau
sobekan atau keretakan pada selang maupun klem segeralah diganti dengan yang
baru.

Gambar 4.1 periksa selang radiator
c. Memeriksa
reservoir tank Secara visual, periksa ketinggian coolant di dalam reservoir,
yakinkan bahwa posisinya berada di antara tanda maximum dan minimum, jika
ketinggian coolant dibawah tanda minimum, maka harus tambahkan coolant sampe
tanda max dan periksa juga kondisi reservoir apakah ada kebocoran.

Gambar 4.2 periksa reservoir
d. Periksa
tutup radiator Secara visual periksa keadaan tutup radiator, kemudian periksa
kebocoran tutup radiator dengan cara pasangkan tutup radiator pada alat ukur
kebocoran (radiator tester). Pompa alat ukur tersebut mencapai angka 0,9 bar,
diamkan beberapa detik jika angka menurun kurang dari 0,9 bar maka tutup
radiator bocor sebaliknya jika angka tetap maka tutup radiator tidak bocor atau
masih bagus

Gambar 4.3 periksa tutup radiator
e. Pemeriksaan kebocoran radiator Memeriksa kebocoran radiator
dengan menggunakan radiator tester, dengan cara buka buka tutup radiator,
kemudian pasangkan alat ukur pada dudukan tutup radiator, di ushakan terpasang
dengan baik dan kencang. Pompa alat ukur tersebut dan liat jarum, ketika jarum
berada pada angka 14 psi, diamkan beberapa detik. Jika jarum tidak turun dari
angka 14 maka radiator tidak bocor, dan juga sebaliknya jika turun radiator
bocor

Gambar 4.4 priksa kebocoran radiator
2. Pemeriksaan Baterai
a. Periksa keadaan baterai Periksa keadaan baterai
secara visual, dengan memeriksa keadaan casing baterai, dan terminal positif,
negatif baterai. Jika terminal terssebut berkarat atau kotor, bersihkan dengan
menggunakan amplas dan kain majun

Gambar 4.5 pemeriksaan baterai
secara visual
b. Periksa ketinggian air accu, terminal positif dan
negatif Lihat secara visual ketingian air accu, dengan melihat tanda
upper,lower. Jika air accu kurang dari tanda upper atau bahkan lower, tambahkan
air accu biasa kedalam setiap sel sampai dengan posisi upper. Bila selesai
mengisi accu sebaiknya bersikan bekas tumpahan dengan kain lap.

Gambar 4.6 pemeriksaan ketinggian
ari accu
c. Memeriksa tegangan baterai Dalam melakukan
pemeriksaan baterai pertama yang kita lakukan adalah mengkalibrasi alat ukur
pengukur tegangan baterai ( multi tester ), kita kalibrasi pada angka 50 pada
bagian DC, kemudian kita lakukan pengukuran dengan menempelkan kabel positif,
negatif multi tester ke terminal positif, negatif baterai.

Gambar 4.7 pemeriksaan tenggangan
baterai
d. Memeriksa berat jenis baterai Lepas tutup tiap sel
baterai, kemudian ukur satu-persatu tiap sel tersebut dengan cara masukkan
pipet hydrometer dengan posisi tegak dan setelah itu tekan karet pipet sehingga
sebagian air accu pada batterai berpindah pada hydrometer. Setelah itu lakukan
pemeriksaan dengan melihat angka dan warna yang ditunjukkan hydrometer.

Gambar 4.8 pemeriksaan berat jenis baterai
3. Pemeriksaan oli mesin
a. Memeriksa leveling atau ketinggian oli periksa
leveling atau ketinggian oli, dengan cara menarik batang pengukur oli mesin,
kemudian lap dengan majun dan masukan kembali batang paengukur tersebut, tarik
kembali pastikan oli berada diantara tanda H/F dan L ( H= high/F=full /penuh
dan L=low/rendah ), keadaan minyak pelumas harus berada pada tanda F, bila
berkurang maka tambahkan minyak pelumas tersebut sampai dengan tanda F.

Gambar 4.9 pemeriksaan ketinggian oli mesin
b. Memeriksa kualitas atau kekentalan oli periksa
kekentalan oli dengan visual, apa bila kekentalan oli sudah berkurang dan warna
sudah tidak sesuai dengan aslinya maka oli harus diganti. Penggantian minyak
pelumas biasanya setelah jarak tempuh berkisar 2.500-5.000 kilometer.

Gambar 5.1 pemeriksaan kualitas oli
4. Pemeriksaan
saringan udara.
Mesin yang
kami gunakan sudah berbentuk stand, dan sudah diganti dengan yang baru, jadi
tidak perlu dilakukan pengantian atau pemeriksaan saringan udara.

Gambar 5.2 pemeriksaan filter udara
5. Pemeriksaan
filter bensin
Dalam pemeriksaan filter bensin, pertama yang kita lakukan adalah
lepas filter bensin dari dudukanya kemudian periksa secara manual keadaan dan
Bersihkan menggunakan kompresor dengan menyemprotkan anggin dari arah fuel tank
yang
nantinya angin
akan masuk ke sirip-sirip elemen filter bensin dan keluar ke arah fuel pump.

Gambar .5.3 pemeriksaan filter bensin
6. Pemeriksaan
Drive belt.
a. Pemeriksaan keadaan drive belt Secara visual cek drive belt
apakah terdapat kerusakan yang memungkinkan, retak dan rapuh. Dengan cara kita
lepas drive belt kemudian kita bengkokan seperti pada gambar dibawah ini. Jika
drive belt tidak retak atau patah berarti keadaan masih baik. bila dalam
pemeriksaan drive belt terdapat hasil yang tidak sesuai dengan standar gantilah
dengan baru.

Gamabar 5.3 pemeriksaan visual drive
belt
b. Memeriksa kekencangan atau kerenggangan drive belt
Kekencangan drive belt perlu diperiksa dan disetel. Dengan cara atas dan
kemudian baru yang bawah, sehingga alternator dapat dengan bebas bergerak.
Setel ketegangan drive belt menggunakan tekanan tangan atau timbangan pegas.
spesifikasi : 7,5 – 10,5 mm. Tapi kami disini penyetel dengan menggunkan tangan
atau manual

Gamabar .5.4 pemeriksaan kekencangan drive belt
7. Pemeriksaan
pengapian
Pemeriksaan pengapian pada mesin,dilakukan dengan
menggunakan alat scan tool, dan jika pengapian mengalami gejala atau trobel
maka lakukan pengecekan dan penyetelan dengan menggunakan scan tool

Gamabar 5.5 pemeriksaan pengapian
8. Pemeriksaan busi.
Dalam proses pemeriksaan busi hal pertama yang harus
dilakukan adalah melepas koil yang menempel pada busi tiap kepala silinder.
Setelah dilepas maka lepaskan busi pada tiap silinder dengan menggunakan kunci
busi. Kemudian periksa secara visual keadaan busi, periksa celah busi dengan
menggunakan filler gauge

Gambar 5.6 pemeriksaan busi
9. Pemeriksaan
tekanan kompresi.
pemeriksaan tekanan kompresi pastikan oli mesin cukup
dan aki punya strum yang kuat, panaskan mesin sampai suhu kerja normal, kemudian
diamkan mesin 5-10 menit, lepas semua busi, pasangkan alat pengukur kompresi
pada busi no1, kemudian buka trotel penuh dan start mesin hingga tekanan
kopresi pada nilai tertinggi. Selanjutnya lakukan tes yang sama pada silinder
lainya, sandar spesifikasi selisih tiap silinder 2,0 kg/cm² setiap kilometer
20.000. penyatelan katup ini pada dasarnya sama dengan penyatelan katup biasa
yang terdapat pada mobil konvensional, dalam penyetelan yang pertama kita
lakuan dengan memutar puli poros engkol pastikan silinder 1 pada posisi TMA,
dan katup in ex bebas, ). Kendorkan mur pengunci yang terdapat pada rocker arm
dan putarkan sekrup penyetelnya hingga diperoleh celah diantara rocker arm dan
ujung batang katub. kemudian setelah penyetelan dilakukan kencangkan mur pengunci
tadi dan periksa kembali celah katubnya dengan menggunakan filler gauge,
kemudian putar kembali puli poros engkol satu putaran penuh (360°), periksa
roker arm katup in dan ex yang bebas, kemudian stel katup tersebut.

Gamabar 5.7 pemeriksaan kompresi
10.
Pemeriksaan menggunakan scan tool
Gamabr 5.8 pemeriksaan dengan scan tool
Sistem EFI terdapat komponen-komponen elektronik seperti sensor,
aktuator dan ECU yang setiap waktu bisa terjadi kerusakan. gejala lain yang
memperburuk kondisi kerja mesin. Oleh sebab itu perlu dilakukan langkah scan
troubleshooting ketika melakukan tune up pada EFI. Berikut langkah-langkah
men-scan mesin EFI:
a. Menghubungkan
Data Link Connector (DLC) dengan alat scan tools sesuai dengan pin DLC.

Gambar 5.9 menghubungkan kabel konektor
b.
Menghidupkan Mesin sehingga kondisi
komponen mesin dapat terdeteksi oleh scan tools
Menghidupkan Mesin sehingga kondisi
komponen mesin dapat terdeteksi oleh scan tools
Gambar 6.1 pendeteksian dengan scan tool
c.
Mengoperasikan program scan tools
Mengoperasikan program scan tools
Gamabar 6.2 pengoprasian scan tool
1)
Menekan tombol ON pada scan tools,
2) Memilih vehicle diagnosis tekan enter,
3) Memilih menu Japanese vehicle diagnosis tekan enter,
4) Memilih produk asal mesin diciptakan (Japan/Korea)
Memilih Produsen Mesin tekan enter,
5) Memilih menu general tekan enter,
6) Memilih model mesin (engine with A/T) tekan enter,
7) Memilih menu conektor enter.
8) Kemudian pilih diagnosis trouble codes untuk mengetahui gejala pada
mesin atau bisa juga Ketika terdapat trouble code maka melakukan
langkah erase yaitu langkah menghapus troubel code yang ada pada sistem EFI
dengan menekan menu erase. Ketika langkah menghapus troubel code tidak bisa
maka yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan langsung pada komponen sistem
EFI. Seperti memeriksa soket sensor yang longgar, memeriksa tegangan sensor,
memeriksa tahanan sensor dan memeriksa kontinuitas sensor. Setelah melakukan
pemeriksaan komponen pada sistem EFI dan hasilnya masih terdapat trouble code
maka dilakukan langkah penggantian sensor. Hasil : tidak ada trouble code pada
yang saya teliti.
9) pilih current data untuk mengetahui data dan keadaan
komponen pada mesin
2.
Alat dan Bahan
·
Perbaiakan system AC
3
Alat
Ø Cover
Set.
Ø Kunci Ring, Kunci Pas, Kunci kombinasi
(Pas Ring) 1 Set.
Ø Obeng plus (+) serta minus (-).
Ø Kunci Shock, Kunci Busi serta Kunci T.
Ø Kunci moment.
Ø Multi Meter (Avo Meter)
Ø sccaner
4
Bahan
Ø 1 unit mobil Honda Brio
Ø
·
Langkah kerja
1. Kompresor
a. Tidak
bisa start.
b. Tidak
bisa start sesekali berdengung.
c. Kompresor
macet.
d. Kompresor
bekerja tetapi overload membuka.
e. Lilitan
stator terhubung body.
f. Ada
kabel (hubungan) yang lepas.
g. Overload
membuka.

Gambar 6.3 pemeriksaan kompresor
a.
Periksa tegangan sumber.

Gambar 6.4 pemeriksaan sumber tegangan
b.
Periksa rangkaian listrik.
Periksa rangkaian listrik.
Gambar 6.5 pemeriksaan rangkaian
listrik
c.
Periksa arusnya, ganti jika perlu.
Periksa arusnya, ganti jika perlu.
Gambar 6.6 pemeriksaan arus
d. Periksa
kompresor, mungkin kurang oli.

Gambar 6.7 pemeriksaan kompresor
e.
Periksa rangkaian listrik, zekering.
Periksa rangkaian listrik, zekering.
Gambar 6.8 pemeriksaan sekering
2. Kondensor
a.
Mengganti dengan yang baru.
b.
Dilas (kalau tidak bisa dilas).
Gambar 6.9 pemeriksaan kondensor
3. Filter
b.
Mengganti dengan yang baru.
Gambar 7.1 pemeriksaan filter
4. Pipa
Kapiler
a.
Potong dan ganti dengan pipa kapiler
yang baru.

Gambar 7.2 pemeriksaan pipa kaliper
5.
Evaporator
a.
Ganti dengan evaporator yang baru.

Gambar 7.3 pemeriksaan evaporator
3.
Alat dan Bahan
·
Perbaikan sistem Rem
1.Alat
Ø Cover
Set.
Ø Kunci Ring, Kunci Pas, Kunci kombinasi
(Pas Ring) 1 Set.
Ø Obeng plus (+) serta minus (-).
Ø Kunci Shock, serta Kunci T.
Ø Kunci moment.
Ø Kunci x
5
Bahan
1
unit mobil Honda Brio
v Langkah
kerja
1. Pembongkaran Rem
Tromol
1
Pembongkaran bagian atas
a.Lepaskan pedal rem pada kendaraan
Gunakan kunci kombinasi 14, lepaskan mur hingga lepas dan lepaskan
pedal tersebut.
Gambar 7.4. Melepas Pedal Rem
b. Lepas pegas pengembali
Gunakan tang untuk melepaskan pegas pengembali.
Gambar 7.5. Melepas Pegas Pengembali
c. Lepas reservoir
Lepaskan kedua piston dan pegas pengembali.
Gambar 7.6. Melepas Reservoir
D Lepas master
silinder
- Lepas
beede screw dengan menggunakan tang untuk melepaskan beede screw.
- Lepas
break tube dari master silinder dengan menggunakan kunci pas 12 untuk melepas
brake tube.
Gambar 7.7. Melepas House Tube
- Lepas
master silinder
Gunakan kunci 12 pas dan kunci T 12 untuk melepas master silinder.
Gambar 7.8 Melepas Master Cylinder
- Lepas
fluida reservoir
- Lepaskan
stopper bold dan ring
Gunakan obeng (-) untuk melepaskan stopper ring.
Gambar 7.9. Melepas Stopper Ring
- Keluarkan
assembly dari master silinder body
Gunakan kunci kombinasi 12 untuk mengendorkan mur pada assembly.
Gambar 8.1. Melepas Piston Assembly dari Master Silinder Body
2.
Pembongkaran bagian bawah
a.
Kendurkan baut-baut menggunakan kunci sok 21
b.
Lepaskan roda dan diletakkan di bawah
c. Lepaskan tromol rem
Gambar 8.2. Melepas Tromol Rem
d. Lepaskan pegas pengembali
Gunakan obeng (-) untuk melepaskan pegas pengembali pada tromol
Gambar 8.3. Melepas Pegas Pengembali
e. Lepaskan paku pengunci yang mengikat kampas rem
Guankan tang untuk melepaskan paku pengunci yang mengikat pada
kampas rem.
Gambar 8.4. Melepas Paku Pengunci yang
Mengikat Kampas Rem
f. Lepaskan sepatu rem dari backing plate
Tinggal lepaskan dan letakkan kampas rem (sepatu rem).
Gambar 8.5. Melepas Sepatu Rem
g. Pembongkaran wheel cylinder
- Lepaskan
pipa rem dari napel
Gunakan kunci pas 12 untuk mengendorkan mur dan lepaskan pipa rem.
Gambar 8.6. Melapas Pipa Rem
- Lepaskanbautpengikatwheelcylinder
Gunakan kunci pas 14 untuk mengendorkan baut pengikat wheel cylinder.
Gunakan kunci pas 14 untuk mengendorkan baut pengikat wheel cylinder.
- Lepas
wheel cylinder dari backing plate
Gambar 8.8. Melepas Wheel dari Backing Plate
-
Lepas dust boot dan piston cups
Gunakan kunci pas 12 untuk melepaskan baut pada dust boot.
Gambar 8.9. Melepas Dust Boot dan Piston Cups
2. Pemeriksaan Rem Tromol
1. Pemeriksaan komponen rem bagian atas
a. Pemeriksaan komponen rem pedal
Gambar 9.1. Mengukur Tinggi Pedal
b. Ukuran gerak pedal pegas dengan ukuran gerak pedal 3–4 mm
(0,12–0,24in)
Gambar 9.2 Mengukur Gerak Pedal
Pegas
c. Ukuran jarak cadangan pedal dari lantai pada penekanan 50 (110 lb–490 N)
Gambar 9.3. Mengukur Jarak Cadangan Pedal dari Lantai
d Periksa master cylinder
Gambar 9.4. Memeriksa Master Cylinder
e. kuran master cylinder diameter dalam dan pistonnya dengan sliding
caliper
f Jika kelonggarannya
melebihi limit ganti master atau pistonnya.
Gambar 9.5. Mengukur Kelonggaran Piston
2 Pemeriksaan rem bagian bawah
a Ukur tebal rining
- Ketebalan 1,0
mm (0,039 in)
- Ketebalan maksimum
atau ketebalan standar 6,0 mm (0,235 in)
Gambar 9.6. Mengukur Tebal Rinning menggunakan mistar
b.Ukur
diameter dalam tromol rem
- Ukuran
diameter dalam maksimum : 220.6 mm (9,79 in)
- Ukuran
diameter dalam standar : 228,6 mm (9,000 in)
Gambar 9.7. Mengukur Tebal Lining Diameter dan Tromol Rem
c. Ukur diameter dalam dari wheel silinder dan diamater piston
Ukur diameter wheel silinder dan diameter dengan
menggunakan jangka sorong.
Gambar 9.8. Mengukur Kebebasan Piston
d Ukur kedalaman piston
3. Pemasangan Rem Tromol
1. Pemasangan rem bagian atas
a. Pasang master silinder
Gambar 9.9. Memasang Master Silinder
b.Pasang
reservoir seperti biasa
Gambar 10.1. Memasang Reservoir
c. Pasang pedal rem seperti semula
Gambar 10.2. Memasang Pedal Rem
2. Pemasangan rem bagian bawah
a. Pasang dust boot dan piston cups
Gunakan kunci pas 12 untuk mengencangkan baut pada dust
boot
Gambar 10.3 Memasang Dust Boot dan Piston Cups
b. Pasang
wheel cylinder ke backing plate
Gambar 10.4. Memasang Wheel Cylinder
c. Pasang pipa rem ke nipel
Gunakan kunci 12 untuk mengencangkan baut pada pipa rem.
Gambar 10.5. Memasang Pipa Rem
d.Pasang
kampas rem dan ikat dengan paku pengunci
Gunakan tang untuk mengikatkan paku pengunci pada kampas
rem.
Gambar 10.6. Memasang Kampas Rem
e. Pasang tromol ke backing plate
Gambar 10.7. Memasang Tromol
f. Pasang roda dengan baut rodanya
g Turunkan
dongkrak sampai roda menyentuh lantai
h. Kencangkan baut-baut roda menggunakan kunci sok 21.
4. Bleeding
Bleeding merupakan proses pembuangan
udara ke brake tube, brake shoe dan master cylinder. Langkah-langkah pengerjaannya
adalah sebagai berikut :
1.
Periksa tinggi fluida pada master cylinder fluida
reservoir. Jika fulida kurang batas yang ditentukan maka tambahkan minyak rem.
2.
Lepaskan bleder screwcups dari silinder, sambungkan
ujung-ujung vynilpive ke bleder screw setelah fluid dan tempatkan ujung pive
yang lain pada tempat penampungannya.
3.
Setelah menekan brake pedal beberapa kali, kendurkan
bleder screw pada posisi pedal ditekan, keraskan bleder screw setelah fluid
mengalir pada vynilpive.
4.
Pasang bleder screw cups dan tambahkan fluid pada
reservoir sampai batas maksimum.
Gambar 10.8. Front Brake Air
Bleeding
Gambar 10.9. Rear Brake Air
Bleeding
B.
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja pada saat Penulis melakukan Kegiatan PraktekKerja
Industri sangatlah di utamakan. Terbukti apa yang
diterapkan di sekolah tentang keselamatan kerja baik secara teori maupun secara
praktek, ternyata di DU/DI lebih
cenderung ke implementasi prakteknya.
a. Perlengkapan
Safety
Perlengkapan keamanan
kerja (safety) ialah Seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk
melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari potensi bahaya atau kecelakaan
kerja. Pada perlengkapan ini sangat disarankan supaya digunakan
menurut prosedur dan harus memenuhi standar nasional. Berikut pelengkapan
safety yang harus dipakai dalam perbaikan rem:
Gambar.11.1 Wear Pack
Wear pack berfungsi
untuk melindungi kulit dari benda kasar dan tajam serta melindungi dari
tempat/lingkungan yang kotor.
2. Helm
Gambar.11.2 Helm
Helm berfungsi
melindungi kepala dari cidera akibat benda-benda yang jatuh dan melindungi
kepala dari benturan pada benda keras/taja
3. Masker
Gambar.11.3 Masker
Masker berfungsi untuk
mulut dan hidung dari partikel-partikel/debu/asap yang cukup berbahaya bagi
organ tubuh.
4. Sarung
Tangan
Gambar.11.4 Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi
untuk melindungi tangan dari luka tersayat atau tertusuk oleh
tepi-tepi/ujung-ujung runcing pada benda keras.
5. Sepatu
Safety (Safety Shoes)
Gambar.11.5 Sepatu Safety
Sepatu safety berfungsi
untuk melindungi bagian kaki (ujung jari-jari kaki) dari cidera akibat tertimpa
benda-benda berat dan menjaga pemakai agar tidak mudah terpelest
pada tempat-tempat yang licin.
Berikut adalah penerapan keselamatan kerja di bengkel PT. Tri Warga Dian Sakti (HONDA PRIMA) antara
lain:
1.
Adanya
alat pemadam kebakaran yang ditempatkan di dinding ruangan.
2.
Gambar
atau tulisan NO SMOKING
3.
Dilarang Bergurau
C.
Hasil Yang Dicapai
Setelah selesai kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan dan yang kami susun untuk mendukung tercapainya tujuan, maka hasil
yang kami capai telah selesai dan berjalan lancar meskipun terdapat kendala
yang dihadapi. Kami berharap dengan adanya prakerin akan memiliki keahlian
profesional sesuai kurikulum sekolah sehingga tamatan SMK diharapkan mempunyai
keterampilan, untuk terjun ke dunia kerja dan mampu bersaing di era gobalisasi
ini.
1.
Keterlaksanaan (Faktor Pendukung dan Penghambat)
a.
Faktor Pendukung
Faktor
pendukung yang ada di dalam pelaksanaan prakerin antara lain:
Ø
Fasilitas
peralatan yang ada di kantor sangat mendukung.
Ø
Pembimbingan
kepada peserta prakerin oleh pihak Bengkel
sangat baik.
Ø
Ruangan
yang cukup luas.
Ø
Mekanik yang sangat baik
Ø
Lingkungan yang mendukung
b.
Faktor
Penghambat
Ø
Di
tempat praktek kadang-kadang tidak ada pekerjaan.
Ø
Kadang
pihak Bengkel merasa terbebani
dengan adanya peserta prakerin.
Ø
Alat alat yang kurag memadai
Ø
Kafang mekanik susah untuk berbagi ilmu
2.
Manfaat Yang Dirasakan
Melalui
pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) ada beberapa manfaat yang
dirasakan antara lain:
Ø
Mempraktekkan
teori dan praktek yang didapatkan di sekolah dalam dunia kerja.
Ø
Menambah
wawasan dalam dunia kerja.
Ø
Meningkatkan
kedewasaan siswa.
Ø
Meningkatkan kedisplinan dlam bekerja
Ø
Meningkatkan pengetahuan dalam dunia kerja
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja dan
industri adalah suatu strategi yang memberi peluang kepada peserta mengalami
proses belajar melalui bekerja langsung
pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya prakerin penulis dapat merasakan
bagaimana pelaksanaan praktek langsung di lingkungan dunia kerja yang langsung dibimbing oleh
pihak PT. Tri Warga Dian
Sakti ( HONDA PRIMA )
Dan penulis merasakan
bagaimana dunia kerja itu, dan mengalami banyak ilmu pengetahuan yang didapat.
B.
Saran-saran
1.
Sekolah
hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum praktek di dunia kerja
dan industri.
2.
Adanya
kerjasama yang baik antara sekolah dengan
dunia kerja dan industri sehingga terjadi sinkronisasi materi yang
diajarkan di sekolah dan proses pembimbingan di tempat praktek.
C.
DAFTAR PUSTAKA
Joko Sasworo, Aris. 2010. Tune-up Mobil Efi. Jogjakarta
:Bintang Cemerlang
Anonim. 2005. Shop ManuaHondaJazz GD3. Jakarta : PT.
Mandalatama Armada Motor
Drs. Sumanto, MA.,
Dasar-dasar Mesin Pendingin. Andi Yogyakarta, 2007.
E. Karyanto Dipl.,
dkk., Operasi Perawatan Refrigerasi dan AirConditioner. Restu Agung Jakarta,
2008
http://iskandar-73.blogspot.co.id/2013/05/mengenal-fungsi-rem-tromol.html
http://www.karimunestilo.com/2016/komponen-cara-kerja-rem-tromol-mobil/
LEMBAR KONSULTASI
PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
No
|
Hari/
Tanggal
|
Materi
Konsultasi
|
Tanda
Tangan Pembimbing
|
Keterangan
|
















































Tidak ada komentar:
Posting Komentar